KIDUNG MALAM WANA KAMIYAKA
Kakang Bima,
Sungguh telah terlebur oleh ku akan kesumat nan menghujam jiwa
Serasa kalbu ini berguncang tatkala amarah melumat rasa
Namun hati ini jua terkungkung penjara sukma
Ketika teduh tatapmu menyapu lembut liuk bibir dan raga
Malam ini rembulan begitu penuh,
Tatapnya pun begitu teduh
Arakan mega sedikit pun tak nampakkan muram
Dan langit gemilang tanpa kelam
Kakang Bima,
Sekali pun rimbun pepohonan menaung peraduan kita
Dan lebat hutan telah menenggelamkan bayang raga
Namun tak sehelai pun sanggup menghalang purnama tuk jatuhkan kecupnya pada bumi
Seperti kidung cinta ini....
Kidung malam wana Kamiyaka
Terkulum pesona seribu anggunnya cinta
Dimana desah kita adalah lantun indah pengiring serangga malam
Dimana puja asmara meluluhkan jengkaljengkal rindu jua dendam
Kakang Bima,
Disini kulabuhkan segala keinginan
Ketika hangat sentuhmu menggetar dinding peraduan...
Arimbi,
Dengarlah lamat suara malam,
Tidakkah kau rasa gairahku berguncang tajam
Mari sini.....
Bersandarlah di bidang dada ini yayi,
Biarkan purnama menyatukan dahaga jiwajiwa kita
Tuntaskan letupletup bara dalam malam wana Kamiyaka
Kakang Bima,
Sungguh telah terlebur oleh ku akan kesumat nan menghujam jiwa
Serasa kalbu ini berguncang tatkala amarah melumat rasa
Namun hati ini jua terkungkung penjara sukma
Ketika teduh tatapmu menyapu lembut liuk bibir dan raga
Malam ini rembulan begitu penuh,
Tatapnya pun begitu teduh
Arakan mega sedikit pun tak nampakkan muram
Dan langit gemilang tanpa kelam
Kakang Bima,
Sekali pun rimbun pepohonan menaung peraduan kita
Dan lebat hutan telah menenggelamkan bayang raga
Namun tak sehelai pun sanggup menghalang purnama tuk jatuhkan kecupnya pada bumi
Seperti kidung cinta ini....
Kidung malam wana Kamiyaka
Terkulum pesona seribu anggunnya cinta
Dimana desah kita adalah lantun indah pengiring serangga malam
Dimana puja asmara meluluhkan jengkaljengkal rindu jua dendam
Kakang Bima,
Disini kulabuhkan segala keinginan
Ketika hangat sentuhmu menggetar dinding peraduan...
Arimbi,
Dengarlah lamat suara malam,
Tidakkah kau rasa gairahku berguncang tajam
Mari sini.....
Bersandarlah di bidang dada ini yayi,
Biarkan purnama menyatukan dahaga jiwajiwa kita
Tuntaskan letupletup bara dalam malam wana Kamiyaka
Nakula 14, 19.102.13